KEDIRI – Laga hidup mati memperebutkan sisa tiga tiket semifinal berlangsung seru. Bermain di GOR Jayabaya (25/10) mulai pukul 13.00, enam tim berjuang mati-matian untuk memperoleh posisi the big four.
Ficko(10) dihadang beberapa pemain SMA 5 Kediri.(lind) |
Dibabak pertama, SMAK Agustinus sangat tertekan karena supporter SMA 5 Kediri begitu riuh menyemangati timnya. Namun dibabak kedua, striker SMAK Agustinus tidak lagi mandul. Dibuktikan dengan gol pertama SMAK Agustinus oleh Ficko Supit, membuat SMAk Agustinus bangkit dan menyamakan keadaan.
"Alhamdulillah kami menang. Ini bukan saja tentang tim mana yang bermain indah atau tim mana yang mempunyai skill lebih tinggi, tapi ini tentang tim mana yang memiliki mental lebih siap untuk meraih kemenangan. Dan tak lupa juga adalah faktor keberuntungan," ujar pelatih SMAK Agustinus, Widas.
"Alhamdulillah kami menang. Ini bukan saja tentang tim mana yang bermain indah atau tim mana yang mempunyai skill lebih tinggi, tapi ini tentang tim mana yang memiliki mental lebih siap untuk meraih kemenangan. Dan tak lupa juga adalah faktor keberuntungan," ujar pelatih SMAK Agustinus, Widas.
Sebagai penendang terakhir (adu penalty) yang menentukan kemenangan SMAK Agustinus, rasanya pantas saja bila Ficko Supit jadi pemain terbaik. Dia juga andil besar dalam tim dengan mencetak empat gol dibabak kedua.
Kemudian pertandingan yang digelar adalah duel antara SMA 1 Plemahan vs SMA 1 Pare. Sama-sama meraih poin sempurna dibabak penyisihan, tampaknya SMA 1 Pare harus mengakui keunggulan SMA 1 Plemahan. SMA 1 Plemahan menembus semifinal dengan kemenangan 5-1 (1-0).
Satu lagi sisa tiket semifinal diperebutkan oleh SMA 4 Kediri vs SMA 1 Durenan, yang ternyata didapat SMA 1 Durenan setelah mengalahkan SMA 4 Kediri dengan score 8-3. (ssp)
0 komentar:
Posting Komentar