Jamal (kiri) bersusah payah menggiring bola. (lind) |
Pendukung SMA 6 Kediri selayaknya berterimakasih pada kiper SMA 6 Kediri, Jenis Ibroni Nanda Kouta. Andai kiper ini tak ada, SMA 6 bisa jadi gagal melaju semi final. Kiper yang akrab disapa jhejhe ini, banyak mematahkan peluang emas yang diciptakan SMA 8 Kediri.
SMA 8 Kediri terus membombardir pertahanan SMA 6 Kediri setelah mengungguli perolehan score 2-1. Namun serangan-serangan itu dimuntahkan saja oleh jhejhe. Hingga babak dua berakhir, SMA 8 Kediri hanya mampu menciptakan peluang-peluang mentah. Tekanan yang terjadi dikubu SMA 8 ini lalu dimanfaatkan oleh SMA 6 Kediri dengan menambah tiga gol.
“Kemarin saat melawan SMA 7 Kediri, kami bertanding mati-matian. Mungkin pemain kami jadi kelelahan, mental juga jadi down,” kata pelatih SMA 8 Kediri, Sulton Achirudin, mengomentari kekalahan timnya.
Rasa bahagia terpancar dari wajah-wajah pemain dan official SMA 6 Kediri. “Alhamdulillah, senang. Sekali lagi kami mampu membuktikan bahwa kami tidak pantas diremehkan. Selalu direndahkan justru membuat semangat juang kami meninggi dan membuat kami terus berusaha,” ujar Galuh Putranto, pelatih SMA 6 Kediri.
Kapten SMA 6 Kediri ini memiliki kedisiplinan dalam mengkoordinasi tim sehingga kerjasama tim jadi kompak. Umpan-umpannya bisa dimatangkan menjadi gol. (ssp)
0 komentar:
Posting Komentar